Ta’ziyyah
atau melayat adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah kematian
salah seorang keluarganya dalam rangka menghibur atau memberi semangat. Para mu’azziyin (orang laki-laki yang ber-ta’ziyyah) atau mu’azziyāt (orang perempuan yang ber-ta’ziyyah) hendaknya memberikan dorongan kekuatan mental atau
menasihati agar orang yang tertimpa musibah tetap sabar dan tabah menghadapi
musibah ini.
Umayah
ra. mengatakan bahwa anak perempuan Rasulullah saw. menyuruh seseorang untuk
memanggil dan memberi tahu beliau bahwa anaknya dalam keadaan hampir mati.
Lalu, beliau bersabda, “Kembalilah engkau kepadanya. Katakan bahwa segala yang
diambil dan yang diberikan, bahkan apa pun yang ada di hadapan kita kepunyaan
Allah. Dialah yang menentukan ajalnya, maka suruhlah ia sabar dan tunduk kepada
perintah.” (HR. Bukhari Muslim)
Adab
(etika) orang ber-ta’ziyyah antara
lain seperti berikut:
1. Menyampaikan
doa untuk kebaikan dan ampunan terhadap orang yang meninggal serta kesabaran
bagi orang yang ditinggal.
2.
Hindarilah
pembicaraan yang menambah sedih keluarga yang ditimpa musibah.
3.
Hindarilah
canda-tawa apalagi sampai terbahak-bahak.
4. Usahakan
turut menyalati mayat dan turut mengantarkan ke pemakaman sampai selesai
penguburan.
5.
Membuatkan
makanan bagi keluarga yang ditimpa musibah. Demikian diperintahkan Rasulullah
saw. kepada keluarganya sewaktu keluarga Ja’far ditimpa kematian (HR. Lima Ahli
Hadis kecuali Nasai).
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian dan Adab Ta’ziyah (Melayat)"
Post a Comment