Jujur
adalah kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Apa
yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang diperbuat itulah
yang sebenarnya.
Kejujuran
sangat erat kaitannya dengan hati nurani. Kata hati nurani adalah sesuatu yang
murni dan suci. Hati nurani selalu mengajak kita kepada kebaikan dan kejujuran.
Namun, kadang, kita enggan mengikuti hati nurani.
Bila
kita melakukan sesuatu yang tidak sesuai hati nurani, maka itulah yang disebut
dusta. Apabila kita katakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan, itulah
yang dinamakan bohong. Dusta atau bohong merupakan lawan kata jujur.
Mengapa
kita harus jujur?
Jujur
itu penting. Berani jujur itu hebat. Sebagai makhluk sosial, kita memerlukan
kehidupan yang harmonis, baik, dan seimbang. Agar tidak ada yang dirugikan,
dizalimi dan dicurangi, kita harus jujur. Jadi, untuk kehidupan yang lebih baik
kuncinya adalah kejujuran.
Hal
ini sesuai dengan sabda Nabi: “Dari Abdullah ibn Mas’ud r.a., Rasulullah
saw. bersabda, “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan
kebaikan itu membawa ke surga...” (H.R. Bukhari).
Ada
ungkapan yang mengatakan bahwa “kejujuran itu mahal”. Ya, kejujuran memang
sangat mahal karena berkata jujur itu terkadang sangat berat. Akan tetapi, agar
dapat dipercaya orang, kita harus jujur. Rasulullah saw. telah memberi contoh
nyata kepada kita.
Pada
masa jahiliyah sangat sulit mencari orang yang jujur. Dengan kejujuran
Rasulullah saw. menjadi orang yang paling terpercaya. Beliau mendapat gelar al-Amin
(dapat dipercaya) dari bangsa Quraisy.
Kejujuran
berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya.
Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat hati jadi was-was.
Akan
tetapi kadangkala, ada orang yang tidak suka dengan kejujuran. Hal ini dapat
terjadi kalau orang itu akan terganggu oleh kejujuran kita itu. Meskipun
demikian jangan takut dan risau karena lebih banyak pihak yang mendukung
kejujuran.
Kejujuran
merupakan bagian dari akhlak yang diajarkan dalam Islam. Seharusnya sifat jujur
juga menjadi identitas seorang muslim. Katakan bahwa yang benar itu adalah
benar dan yang salah itu salah. Jangan dicampuradukkan antara yang hak dan yang
batil.
Allah
Swt. berfirman: “Dan janganlah kamu campur adukkan kebenaran dengan
kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu
mengetahuinya”. (Q.S. al-Baqarah/2:42)
Hikmah
atau manfaat dari perilaku jujur adalah:
1.
mendapatkan kepercayaan dari orang
lain,
2.
mendapatkan banyak teman, dan
3.
mendapatkan ketentraman hidup karena
tidak memiliki kesalahan terhadap orang lain.
Belum ada tanggapan untuk "Pengertian, Pentingnya, Hikmah, dan Manfaat dari Perilaku Jujur"
Post a Comment