Nabi
Muhammad saw. merasakan keresahan atas perilaku yang dialami oleh masyarakat
Arab yang sudah jauh dari nilai-nilai kebenaran. Kemudian, Nabi Muhammad saw.
melakukan uzlah (mengasingkan diri) di Gua Hira.
Hal
ini dilakukan oleh beliau berkali-kali. Maka tepat pada tanggal 17 Ramadan
tahun ke-40 dari kelahirannya, Nabi didatangi Jibril dan menerima wahyu pertama
Q.S. al-Alaq/96: 1-5.
“Bacalah
dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan
manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Mahamulia. Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa
yang tidak diketahuinya.(Q.S. al-‘Alaq/96: 1-5)
Wahyu
pertama inilah yang menandakan bahwa Nabi Muhammad saw. dipilih dan diangkat
Allah Swt. untuk menjadi utusan-Nya atau Rasul.
Setelah
wahyu pertama ini Jibril tidak muncul lagi untuk beberapa lama, sementara Nabi
Muhammad saw. terus menantikan wahyu berikutnya dan selalu datang ke Gua Hira.
Dalam keadaan menanti itulah turun wahyu kedua, yaitu Q.S. al-Muddasir/74:
1-7.
“Wahai
orang yang berkemul (berselimut)! bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan
agungkanlah Tuhanmu. dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkanlah segala
(perbuatan) yang keji. dan janganlah engkau (Muhammad) memberi (dengan maksud)
memperoleh (balasan) yang lebih banyak. Dan karena Tuhanmu, bersabarlah.(Q.S.
al-Muddasir/74:1-7).
Belum ada tanggapan untuk "Awal Mula dipilih dan diangkatnya Nabi Muhammad Saw. Menjadi Rasul"
Post a Comment