Pages

Thursday, September 29, 2016

Keutamaan Shalat Berjamaah dan Cara Mewujudkan Sikap Kecintaan kepada Shalat Berjamaah

Keutamaan Shalat Berjamaah

Perbandingan pahala antara shalat sendirian dan dengan shalat berjamaah, yaitu satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena shalat berjamaah memiliki keutamaan, yaitu:

1.   menjalin silaturahmi antarsesama;
2.   mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai, dan menghargai;
3.   menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan;
4.   menahan dari kemauan sendiri (egois);
5.   mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pimpinannya.

Cara Mewujudkan Sikap Kecintaan kepada Shalat Berjamaah

Sikap kecintaan kepada shalat berjamaah dapat diwujudkan melalui perilaku sebagai berikut:

1. Ketika masuk waktu shalat segera menuju ke masjid dan mengumandangkan atau mendengarkan azan.
2.   Ketika mendengar azan segera menuju masjid.
3.   Mengajak teman-temannya untuk shalat berjamaah.
4.   Suka menjalin tali silaturahmi antara sesama di masjid.
5.   Senang mendatangi majelis taklim untuk menuntut ilmu agama.
6.   Tidak suka membeda-bedakan status sosial seseorang, karena kedudukannya sama di hadapan Allah Swt.
7. Taat kepada pimpinan selama tidak melakukan kesalahan. Apabila pimpinan salah kita wajib mengingatkan ke jalan yang benar, termasuk di dalam taat kepada kedua orang tua dan guru.
8.   Menjaga persatuan dan kesatuan.



Faktor-Faktor yang Menjadi Halangan Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah dapat ditinggalkan, kemudian melakukan shalat sendirian (munfarid). Faktor yang menjadi halangan itu adalah :

a.   Hujan yang mengakibatkan susah menuju ke tempat shalat berjamaah,
b.   Angin kencang yang sangat membahayakan,
c.   Sakit yang mengakibatkan susah berjalan menuju ke tempat shalat berjamaah,
d.   Sangat ingin buang air besar atau buang air kecil, dan
e.   Karena baru makan makanan yang baunya sukar dihilangkan, seperti bawang, petai, dan jengkol.



Makmum Masbuk: Pengertian dan Ilustrasi Peristiwa

Pengertian Makmum Masbuk

Makmum Masbuk adalah makmum yang tidak sempat membaca surat al-Fatihah bersama imam di rakaat pertama. Lawan katanya adalah makmum muwafiq, yakni makmum yang dapat mengikuti seluruh rangkaian shalat berjamaah bersama imam.

Jika kalian dalam kondisi ketinggalan berjamaah seperti ini, perlu kecermatan dalam tata cara menghitung jumlah rakaat. Untuk itu, perhatikan beberapa ilustrasi peristiwa berikut. Penjelasan ini sangat penting, siapa tahu kalian mengalaminya:

Ilustrasi 1

Pada saat makmum datang untuk berjamaah shalat Asar, imam masih berdiri pada rakaat pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatihah. Namun, sebelum selesai membaca al-Fatihah imam rukuk, maka dalam keadaan ini makmum harus segera rukuk mengikuti imam tanpa harus menyelesaikan bacaan al-Fatihah. Makmum semacam ini masih dinyatakan mendapatkan seluruh rakaat bersama imam. Jadi, Pada saat imam menutup shalat dengan salam, makmum tersebut ikut salam.

Ilustrasi 2

Pada saat makmum datang untuk berjamaah salat 'Asar, imam sedang rukuk untuk rakaat pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan membaca al-Fatihah meskipun hanya satu ayat. Lalu, makmum segera rukuk mengikuti imam tanpa harus menyelesaikan bacaan al-Fatihah. Makmum semacam ini masih dinyatakan mendapatkan seluruh rakaat bersama imam. Jadi, pada saat imam menutup shalat dengan salam, makmum tersebut ikut salam.

Ilustrasi 3

Pada saat makmum datang untuk berjamaah shalat asar, imam sedang itidal atau sujud untuk rakaat pertama. Makmum berniat, takbiratul ihram, dan langsung i‘tidal atau sujud bersama imam. Pada saat imam menutup shalat dengan salam, makmum berdiri lagi untuk menambah kekurangan rakaat yang belum selesai.


Syarat Sah Shalat Berjamaah: Syarat Menjadi Imam dan Syarat Menjadi Makmum

Syarat-Syarat Sah Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah sah apabila memenuhi syarat sebagai berikut :       

a.   Ada imam.      
b.   Makmum berniat untuk mengikuti imam.      
c.   Shalat dikerjakan dalam satu majelis.       
d.   Shalat makmum sesuai dengan shalat-nya imam.

Syarat Menjadi Imam

Kedudukan imam dalam shalat berjamaah sangat penting. Dia akan menjadi pemimpin seluruh jamaah shalat sehingga untuk menjadi imam ada syarat tersendiri. Syarat yang dimaksud adalah :

a.   Mengetahui syarat dan rukun shalat, serta perkara yang membatalkan shalat,
b.   Fasih dalam membaca ayat-ayat al-Qur'an,
c.   Paling luas wawasan agamanya dibandingkan yang lain,
d.   Berakal sehat,
e.   Ballig,
f.    Berdiri pada posisi paling depan,
g.   Seorang laki-laki (perempuan juga boleh jadi imam kalau makmumnya perempuan semua), dan
h.   Tidak sedang bermakmum kepada orang lain.

Syarat Menjadi Makmum

Sedangkan syarat-syarat menjadi makmum adalah seperti berikut:
a.   Makmum berniat mengikuti imam,
b.   Mengetahui gerakan salat imam,
c.   Berada dalam satu tempat dengan imam,
d.   Posisinya di belakang imam, dan
e.  Hendaklah shalat makmum sesuai dengan shalat imam, misalnya imam shalat Asar makmum juga shalat Asar.


Pengertian Shalat Berjamaah, Keutamaan Shalat Berjamaah dan Keistimewaan Shalat Berjamaah

Pengertian Shalat Berjamaah

Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua orang atau lebih secara bersama-sama dan salah seorang dari mereka menjadi imam, sedangkan yang lainnya menjadi makmum.

Nah, shalat lima waktu yang kita lakukan sangat diutamakan untuk dikerjakan secara berjamaah, bukan sendiri-sendiri (munfarid). Kalian perlu tahu bahwa hukum shalat wajib berjamaah adalah sunnah muakkadh, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan. Bahkan, sebagian ulama mengatakan hukum shalat berjamaah adalah fardu kifayah.

Keutamaan shalat berjamaah bila dibandingkan shalat munfarid adalah dilipatkan 27 derajat. Hadis Rasulullah saw.: “Dari Ibnu Umar r.a., Rasulullah saw. bersabda, “salat berjamaah lebih utama dibandingkan salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”(H.R. Bukhari dan Muslim)

Keistimewaan lain bagi orang yang rajin shalat berjamaah adalah akan dibebaskan oleh Allah Swt. dari api neraka. Perhatikan keterangan dari hadis berikut ini:

Dari Anas bin Malik r.a., dari Nabi Muhammad saw., sesungguhnya beliau bersabda: “Barang siapa shalat di masjid dengan berjamaah selama empat puluh malam, dan tidak pernah tertinggal pada rakaat pertama dari shalat Isya, maka Allah akan membebaskan baginya dari api neraka.” (H.R. Ibnu Majah).



7 Hikmah Sholat Lima Waktu

Hikmah Sholat Lima Waktu

1)   Mendidik disiplin dan menghargai waktu..
2) Menjadikan hati tenang karena shalat merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. seorang muslim bisa mendapatkan lezatnya bermunajat dengan tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya menjadi tenang, hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya terpenuhi, dan dengannya seseorang bisa tenang dari kebimbangan dan problematika duniawi
3)  Menyadarkan manusia tentang hakekat dirinya yang merupakan hamba Allah SWT yang harus senantiasa menyembahnya.
4)   Menanamkan nilai tidak ada yang memberi kenikmatan dan pertolongan selain Allah SWT.
5)   Sholat dapat menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar (jelek)
6)  Seperti dalam surah yang artinya : “Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”
7)   Sholat dapat menjauhkan diri dari sifat sombong.



Sunnah Sholat (Sunnah Ab'ad dan Sunnah Hai'at)

Sunah sholat merupakan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam sholat selain rukun shalat. Sunah-sunah sholat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Sunah `Ab`ad

Sunah `ab`ad adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupakan harus diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah `ab`ad adalah :

a)   Tasyahud awal
b)   Duduk tasyahud
c)   Membaca shalat nabi ketika tasyahud

b. Sunah Hai`at

Sunah hai`at adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah hai`at adalah :

a)   Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram
b)   Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sedekap.
c)   Memandang ke tempat sujud
d)   Membaca do`a iftitah
e)   Tuma`ninah (diam sejenak) sebelum atau sesudah membaca surat al-Fatihah.
f)    Membaca lafald “amin” sesudah membaca surat al-Fatihah.
g)   Membaca surat selain surat al-Fatihah setelah membaca surat al-Fatihah.
h)   Memperhatikan/mendengarkan bacaan imam (bagi makmum)
i)    Mengeraskan suara pada dua rakaat pertama sholat maghrib, isya dan subuh.
j)    Membaca takbir ibntiqal setiap ganti gerakan kecuali ketika berdiri dari ruku`.
k)   Membaca ketika i`tidal.


Syarat Syah Sholat, Menghadap Kiblat, Syarat Wajib Sholat, dan yang Membatalkan Sholat

Syarat Syah Sholat

1.   Suci badan dari hadats besar dan kecil
2.  Allah tidak menerima sholat seseorang diantara kamu yang berhadats sehingga dia berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3.   Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
4.  Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah.
5.   Telah masuk waktu sholat

Menghadap kiblat

Seperti dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 144.


Artinya : “maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. al-Baqarah : 144)

Syarat Wajib Sholat

·       Islam
·       Baligh. Batasan baligh dalam Islam adalah :
a.   Bagi laki-laki telah keluar sperma atau mimpi basah
b.   Bagi perempuan telah keluar darah haid
·       Berakal, tidak gila atau mabuk.
·       Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
·       Telah sampai dakwah kepadanya
·       Terjaga, tidak sedang tidur.

Yang Membatalkan Sholat

a)   Berbicara dengan sengaja
b)   Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
c)   Berhadats
d)   Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja
e)   Terbuka auratnya
f)    Merubah niat
g)   Membelakangi kiblat, kecuali sedang diatas kendaraan.
h)   Makan dan minum
i)    Tertawa
j)    Murtad

Rukun Sholat dan Syarat Syah Sholat

Rukun Sholat

·       Niat
·       Berdiri jika mampu
·       Takbiratul Ikhram
·       Membaca surat al-fatihah
·       Ruku` dan tuma`ninah
·       I`tidal dan tuma`ninah
·       Sujud dan tuma`ninah
·       Duduk diantara dua sujud dan tuma`ninah
·       Duduk tasyahud akhir
·       Membaca tasyahud akhir
·       Membaca shalawat kepada Nabi
·       Membaca salam pertama
·       Tertib

Rukun sholat tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Rukun qauli, yaitu rukun yang berupa ucapan (contoh : Takbiratul ikhram, membaca surat al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca salam)
2.   Rukun fi`li, yaitu rukun yang berupa gerakan (contoh : sujud, ruku`, I`tidal dll).

Syarat Syah Sholat

1.   Suci badan dari hadats besar dan kecil
2.  Allah tidak menerima sholat seseorang diantara kamu yang berhadats sehingga dia berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3.   Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
4.  Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah.
5.   Telah masuk waktu sholat

Pengertian Sholat Wajib / Sholat Lima Waktu

Sholat lima waktu merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap orang islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun. Sholat juga merupakan tiang agama, barang siapa mengerjakannya berarti ia telah menegakkan agamanya. Dan barang siapa meninggalkannya berarti ia telah merobohkan agamanya. Sholat yang kita kerjakan haruslah sesuai dengan sholat yang telah dituntunkan atau dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 



Pengertian Sholat Wajib

Shalat secara bahasa berarti doa. Sedangkan menurut istilah syara’ sholat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Sholat wajib juga disebut juga dengan sholat fardhu atau shalat maktubah yang berarti sholat yang harus dikerjakan orang Islam yang telah memenuhi syarat.

Yang dimaksud sholat wajib di sini adalah shalat lima waktu yaitu sholat zuhur, asar, maghrib, isya’ dan subuh. Sholat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting, karena shalat merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat.

Sholat Lima Waktu / Sholat Wajib

Sholat lima waktu merupakan salah satu kewajiban yang harus dikerjakan oleh setiap orang islam dimanapun, kapanpun dan dalam kondisi bagaimanapun. Sholat juga merupakan tiang agama, barang siapa mengerjakannya berarti ia telah menegakkan agamanya. Dan barang siapa meninggalkanya berarti ia telah merobohkan agamanya. 

Sholat yang kita kerjakan haruslah sesuai dengan sholat yang telah dituntunkan atau dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Oleh karena itu supaya sholat kita dapat lebih baik dan sempurna maka bacalah dan perhatikan ketentuan-ketentuan sholat sebagaimana diuraikan dalam materi berikut ini:

1.   Pengertian Sholat Wajib

Shalat secara bahasa berarti doa. Sedangkan menurut istilah syara’ sholat adalah ibadah yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu, yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Sholat wajib juga disebut juga dengan sholat fardlu atau shalat maktubah yang berarti sholat yang harus dikerjakan orang Islam yang telah memenuhi syarat.

Yang dimaksud sholat wajib di sini adalah shalat lima waktu yaitu sholat zuhur, asar, maghrib, isya’ dan subuh. Sholat dalam Islam menempati kedudukan sangat penting, karena shalat merupakan ibadah yang pertama kali akan dihisab (dihitung) pertanggung jawabannya kelak di hari kiamat.

2.   Rukun Sholat

·       Niat
·       Berdiri jika mampu
·       Takbiratul Ikhram
·       Membaca surat al-fatihah
·       Ruku` dan tuma`ninah
·       I`tidal dan tuma`ninah
·       Sujud dan tuma`ninah
·       Duduk diantara dua sujud dan tuma`ninah
·       Duduk tasyahud akhir
·       Membaca tasyahud akhir
·       Membaca shalawat kepada Nabi
·       Membaca salam pertama
·       Tertib

Rukun sholat tersebut dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Rukun qauli, yaitu rukun yang berupa ucapan (contoh : Takbiratul ikhram, membaca surat al-fatihah, membaca tasyahud akhir, membaca salam)
2.   Rukun fi`li, yaitu rukun yang berupa gerakan (contoh : sujud, ruku`, I`tidal dll).

Syarat Syah Sholat

1.   Suci badan dari hadats besar dan kecil
2.  Allah tidak menerima sholat seseorang diantara kamu yang berhadats sehingga dia berwudhu”. (HR. Bukhari dan Muslim)
3.   Suci badan, pakaian dan tempat dari najis
4.  Menutup aurat. Aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut, sedang aurat perempuan adalah seluruh anggota badan kecuali kedua telapak tangan dan wajah.
5.   Telah masuk waktu sholat

3.   Menghadap kiblat

Seperti dijelaskan dalam surah al-Baqarah ayat 144.


Artinya : “maka palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. (QS. al-Baqarah : 144)

4.   Syarat Wajib Sholat

·       Islam
·       Baligh. Batasan baligh dalam Islam adalah :
a.   Bagi laki-laki telah keluar sperma atau mimpi basah
b.   Bagi perempuan telah keluar darah haid
·       Berakal, tidak gila atau mabuk.
·       Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.
·       Telah sampai dakwah kepadanya
·       Terjaga, tidak sedang tidur.

5.   Yang Membatalkan Sholat

a)   Berbicara dengan sengaja
b)   Bergerak dengan banyak (3 kali gerakan atau lebih berturut-turut)
c)   Berhadats
d)   Meninggalkan salah satu rukun shalat dengan sengaja
e)   Terbuka auratnya
f)    Merubah niat
g)   Membelakangi kiblat, kecuali sedang diatas kendaraan.
h)   Makan dan minum
i)    Tertawa
j)    Murtad

6.   Sunnah Sholat

Sunah sholat merupakan ucapan atau gerakan yang dilaksanakan dalam sholat selain rukun shalat. Sunah-sunah sholat dibagi menjadi dua, yaitu :

a. Sunah `Ab`ad

Sunah `ab`ad adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupakan harus diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah `ab`ad adalah :

a)   Tasyahud awal
b)   Duduk tasyahud
c)   Membaca shalat nabi ketika tasyahud

b. Sunah Hai`at

Sunah hai`at adalah amalan sunah dalam sholat yang apabila terlupakan tidak perlu diganti dengan sujud sahwi. Yang termasuk sunah hai`at adalah :

a)   Mengangkat tangan ketika takbiratul ikhram
b)   Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri ketika sedekap.
c)   Memandang ke tempat sujud
d)   Membaca do`a iftitah
e)   Tuma`ninah (diam sejenak) sebelum atau sesudah membaca surat al-Fatihah.
f)    Membaca lafald “amin” sesudah membaca surat al-Fatihah.
g)   Membaca surat selain surat al-Fatihah setelah membaca surat al-Fatihah.
h)   Memperhatikan/mendengarkan bacaan imam (bagi makmum)
i)    Mengeraskan suara pada dua rakaat pertama sholat maghrib, isya dan subuh.
j)    Membaca takbir ibntiqal setiap ganti gerakan kecuali ketika berdiri dari ruku`.
k)   Membaca ketika i`tidal.

7.   Hikmah Shalat

1)   Mendidik disiplin dan menghargai waktu..
2) Menjadikan hati tenang karena shalat merupakan hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya. seorang muslim bisa mendapatkan lezatnya bermunajat dengan tuhannya ketika shalat, sebab jiwanya menjadi tenang, hatinya tentram, dadanya lapang, keperluannya terpenuhi, dan dengannya seseorang bisa tenang dari kebimbangan dan problematika duniawi
3)  Menyadarkan manusia tentang hakekat dirinya yang merupakan hamba Allah SWT yang harus senantiasa menyembahnya.
4)   Menanamkan nilai tidak ada yang memberi kenikmatan dan pertolongan selain Allah SWT.
5)   Sholat dapat menjauhkan diri dari perbuatan keji dan mungkar (jelek)
6)  Seperti dalam surah yang artinya : “Sesungguhnya sholat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar”
7)   Sholat dapat menjauhkan diri dari sifat sombong.