Assalamu’alaikum sahabat muslim…
Pada suatu hari, Abdullah
bin Dinar berjalan bersama Khalifah Umar bin Khattab dari Madinah menuju Mekah. Di tengah perjalanan,
bertemulah mereka berdua dengan anak gembala. Khalifah hendak mencoba menguji
si gembala itu.
"Wahai
anak gembala, juallah kepadaku seekor anak kambing dari ternakmu itu!"
ujar Amirul Mukminin. "Aku hanya seorang budak," jawab si gembala.
Khalifah pun membujuk: "Kambing itu amat banyak. Apakah majikanmu
tahu?". "Tidak, majikanku tidak tahu berapa ekor jumlah kambingnya.
Dia tidak tahu berapa kambing yang mati dan berapa yang lahir. Dia tidak pernah
memeriksa dan menghitungnya."
Khalifah
terus mencoba membujuk: "Kalau begitu hilang satu ekor kambing, majikanmu tidak akan tahu. Atau
katakan saja nanti pada tuanmu, anak
kambing itu dimakan serigala. Ini uangnya, terimalah! Ambil saja buat
kamu untuk membeli baju atau roti."
Anak
gembala tetap tidak terbujuk dan mengabaikan uang yang disodorkan oleh Umar.
Si
pengembala diam sejenak. Ditatapnya wajah Amirul Mukminin. Dari bibirnya terucaplah kata-kata yang
menggetarkan hati Khalifah Umar, ‘’Jika Tuan menyuruh saya berbohong, lalu di
mana Allah? Bukankah Allah Maha Melihat? Apakah Tuan tidak yakin bahwa Allah
pasti mengetahui siapa yang berdusta?’’
Umar
bin Khattab gemetar mendengar ucapan si gembala itu. Rasa takut menjalari
seluruh tubuhnya, persendian tulangnya terasa lemah. Dia menangis. Mendengar
kalimat tauhid itu yang mengingatkannya kepada keagungan Allah Swt. dan tanggung jawabnya di hadapan-Nya
kelak. Lalu dibawanya anak gembala yang berstatus budak itu kepada tuannya,
Khalifah menebusnya, dan telah berkata kepadanya: ‘’Telah kumerdekakan kamu,
Nak.”
No comments:
Post a Comment