Artinya:
Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati. (QS. Āli ‘Imrān/3:185)
Ayat
di atas menjelaskan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. Kita juga akan
mati sebab kita ini manusia yang memiliki nyawa. Kematian datang tidak pernah
pilih-pilih. Apabila ajal datang, tidak ada satu kekuatan pun untuk mempercepat
atau memperlambat. Adakalanya kematian itu menjemput saat masih bayi,
kanak-kanak, remaja, dewasa, bahkan orang yang sudah tua renta. Kadang ia
menjemputnya saat manusia sedang tidur, terjaga, sedang sedih, sedang bahagia,
sedang sendiri, sedang bersama-sama.
Kematian
datang tak pernah ada yang tahu. Oleh karena itu, mengingat mati harus sering
dilakukan agar manusia menyadari bahwa dirinya tidaklah akan hidup kekal. Tentu
saja di samping kita mengingat mati, kita juga harus mempersiapkan bekal untuk
menghadapi hidup setelah mati yaitu segera bertobat dan memperbanyak amal
saleh.
Salah satu cara untuk mengingat mati adalah sering-seringlah ber-ta’ziyyah (mendatangi keluarga yang terkena musibah meninggal dunia), mengurus jenazah, mulai dari memandikan, mengafani, menyalati, sampai menguburnya. Sungguh, hanya orang-orang yang cerdaslah yang banyak mengingat mati dan menyiapkan bekal untuk mati.
Salah satu cara untuk mengingat mati adalah sering-seringlah ber-ta’ziyyah (mendatangi keluarga yang terkena musibah meninggal dunia), mengurus jenazah, mulai dari memandikan, mengafani, menyalati, sampai menguburnya. Sungguh, hanya orang-orang yang cerdaslah yang banyak mengingat mati dan menyiapkan bekal untuk mati.
Seorang
putra dari sahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Umar ra. mengabarkan, “Aku sedang
duduk bersama Rasulullah saw. tatkala datang seorang lelaki dari kalangan Anṡar.
Ia mengucapkan salam kepada Rasulullah saw., lalu berkata, “Ya Rasulullah,
mukmin manakah yang paling utama?” Beliau menjawab, “Yang paling baik akhlaknya
di antara mereka.” “Mukmin manakah yang
paling cerdas?” tanya lelaki itu lagi. Beliau menjawab: “Orang yang paling
banyak mengingat mati dan paling baik persiapannya untuk kehidupan setelah
mati. Mereka itulah orang-orang yang cerdas.” (HR. Ibnu Majah).
No comments:
Post a Comment