Assalamu’alaikum sahabat muslim…
Pengertian Al-Asmau Al-Husna
Al-Asmau-al-husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik.
Al-Asmau-al-husna artinya nama-nama Allah Swt. yang baik. Allah Swt. mengenalkan dirinya dengan nama-nama-Nya yang baik.
Sesuai
dengan firman-Nya: “ Dan Allah memiliki al-Asmau-al-husna (nama-nama yang
terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya de-ngan menyebutnya al-Asmau-al-husna itu
dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya.) Mereka kelak
akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.S.
al-A’raf/7:180)
Rasulullah
saw. menjelaskan bahwa nama-nama Allah Swt. yang baik (al- Asmau-al-husna)
itu berjumlah 99. Barang siapa yang menghafalnya maka Allah Swt. akan
memasukkan ke dalam surga-Nya.
Makna Al-Asmau Al-Husna
Pada kesempatan ini hanya empat al-Asmau-al-husna yang akan kita pelajari, yaitu: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Setelah mempelajari topik ini, kita diharapkan dapat mengerti makna keempat al-Asmau-al-husna tersebut, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada kesempatan ini hanya empat al-Asmau-al-husna yang akan kita pelajari, yaitu: al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’, al-Basir. Setelah mempelajari topik ini, kita diharapkan dapat mengerti makna keempat al-Asmau-al-husna tersebut, dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.
Al-‘Alim
Al-‘Alim artinya Maha
Mengetahui. Allah Swt. Maha Mengetahui yang tampak atau yang gaib. Pengetahuan
Allah Swt. tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Segala aktivitas yang dilakukan
oleh makhluk diketahui oleh Allah Swt.
Bahkan,
peristiwa yang akan terjadi pun sudah diketahui oleh Allah Swt. Dengan kata
lain, pengetahuan Allah Swt. itu tanpa batas. Luar biasa, bukan? Agar lebih
yakin perhatikan firman-Nya berikut ini:
”Dan
pada sisi Allahlah kunci-kunci semua yang gaib. Tidak ada yang mengetahuinya
kecuali Dia sendiri. dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut.
Tidak ada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula). dan
tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak pula sesuatu yang
basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).” (Q.S.
al-An’am/6:59)
Subhanallah, luar biasa! Perlu
kalian ketahui bahwa Allah Swt. menyuruh kita untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya,
agar kalian dapat mengetahui ciptaan-Nya, baik yang ada di langit maupun yang
ada di bumi. Sesungguhnya, Allah Swt. sangat menyukai orang yang rajin mencari
ilmu pengetahuan dan mengamalkannya.
Perilaku
yang dapat diwujudkan dalam meyakini sifat Allah al-‘Alim adalah kita harus
terus-menerus mencari ilmu- ilmunya Allah Swt. dengan cara belajar dan
merenungi ciptaan-Nya. Tapi ingat! Penting juga untuk diperhatikan bahwa kita
tidak boleh merasa paling pandai. Orang berilmu itu harus tetap rendah hati.
Seperti pohon padi, semakin berisi semakin merunduk.
2.
Al- Khabir
Al-Khabir artinya Mahateliti.
Allah Mahateliti terhadap semua ciptaan-Nya. Allah Swt. menciptakan
berjuta-juta makhluk, semuanya berfungsi sesuai dengan apa yang Dia kehendaki.
Tidak ada satupun ciptaan Allah Swt. yang salah sasaran. Ini menandakan bahwa
Allah Mahateliti dalam menciptakan makhluk-Nya.
Demikian
pula Allah dapat mengetahui secara detail apa yang dikerjakan makhluknnya.
Dalam Q.S. at-Taubah/9:16 Allah Swt. berfirman: “... dan Allah Mahateliti terhadap apa
yang kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 16)
Perilaku
yang dapat diwujudkan bagi orang yang percaya bahwa Allah Swt. Mahateliti
adalah hendaklah kita harus waspada dan teliti betul apa yang kita lakukan atau
yang akan kita lakukan. Kita harus teliti dan cermat dalam melaksanakan
kegiatan, baik di sekolah, di rumah, maupun di tempat lainnya. Orang yang
teliti akan mendapatkan hasil maksimal, dan tidak akan menyesal di kemudian
hari.
3.
As-Sami’
As-Sami’ artinya Maha
Mendengar. Allah Swt. Maha Mendengar semua suara apapun yang ada di alam
semesta ini. Pendengaran Allah Swt. tidak terbatas, tidak ada satu pun suara
yang lepas dari pendengaran-Nya, meskipun suara itu sangat pelan. Hal ini
sesuai dengan firman-Nya: ”... dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
(Q.S. al-Baqarah/2:256)
Perilaku
yang mencerminkan keimanan kepada Allah Swt. yang memiliki sifat Maha Mendengar
adalah kita harus mau mendengarkan orang lain yang sedang berbicara. Terlebih
lagi jika yang sedang berbicara adalah guru atau orang tua kita.
Lalu,
bagaimana sikap kita jika tidak senang terhadap apa yang disampaikannya? Tentu
kita harus sampaikan hal itu kepada lawan bicara kita dengan sikap dan bahasa
yang santun.
As-Sami’ juga bisa diteladani
dengan cara menjadi orang yang peka terhadap informasi. Sebagai generasi muslim
kalian tidak boleh ketinggalan informasi. Di samping itu kalian harus terus
berlatih untuk dapat memilah informasi yang baik dan yang buruk, yang hak dan
yang batil.
4.
Al-Basir
Al-Basir artinya Maha
Melihat. Allah Maha Melihat segala sesuatu walaupun lembut dan kecil. Allah
Swt. melihat apa saja yang ada di langit dan di bumi, bahkan seluruh alam
semesta ini dapat dipantau. Hal ini sesuai dengan firman-Nya: “Sesungguhnya Allah mengetahui
apa yang gaib di langit dan di bumi. dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” (Q.S. al-hujurat/49:18)
Perilaku
yang mencerminkan keyakinan bahwa Allah Maha Melihat adalah hendaklah kita
berusaha semaksimal mungkin untuk dapat melihat peristiwa-peristiwa yang
terjadi di alam ini sebagai bahan renungan akan kebesaran Allah Swt.
Kita
diajarkan untuk pandai dan cermat dalam memandang berbagai persoalan di
sekeliling kita. Namun jangan lupa, kita juga harus selalu introspeksi diri untuk
melihat kelebihan dan kekurangan kita sendiri agar hidup menjadi lebih terarah.
Sungguh hal ini sangat indah untuk diamalkan.
No comments:
Post a Comment