Pages

Wednesday, July 13, 2016

Kehadiran Sang Kekasih Allah Swt. yaitu Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal bertepatan dengan tanggal 20 April 571 Masehi.

Nabi Muhammad saw. lahir dalam keadaan yatim. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib wafat saat Nabi Muhammad saw. masih berusia 6 bulan di dalam kandungan ibunya, Siti Aminah.

Saat bayi, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh Halimah Sa‘diyah dari Bani Saad, Kabilah Hawazin. Di perkampungan bani Saad inilah Nabi diasuh dan dibesarkan sampai usia 5 tahun.

Saat Nabi Muhammad saw. memasuki usia 6 tahun, ibunya wafat. Ia pun diasuh oleh kakeknya, Abdul Mutalib. Kakeknya adalah seorang pemuka Quraisy yang sangat disegani. Nabi Muhammad saw. mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang sangat besar dari sang kakek.

Sayang, hanya dua tahun Nabi diasuh kakeknya. Abdul Muthalib meninggal saat Nabi Muhammad saw. berusia 8 tahun. Selanjutnya, Nabi Muhammad saw. diasuh oleh pamannya, Abu Thalib sampai menginjak remaja.

Sejak diasuh oleh pamannya, Nabi Muhammad saw. berkembang sebagai seorang anak yang mulai menginjak masa remaja. Di situlah Nabi Muhammad saw. diperkenalkan oleh pamannya bagaimana cara menjalani hidup.

Nabi Muhammad saw. mulai mencari pekerjaan sebagai buruh di usianya yang baru sepuluh tahun agar dapat menghidupi dirinya sendiri. Mulailah ia menjadi penggembala ternak milik orang lain di daerah gurun Mekah yang sangat panas Ia makan dari tumbuhan liar yang terdapat di gurun.

Di gurun pasir itulah ia menghayati arti kehidupan. Kesulitan hidup, kesendirian, dan rasa tanggung jawab menjadikannya lebih matang dari pada usianya.

Sang paman melihat kecerdasan dan kematangan keponakannya, maka pada usia 12 tahun, Nabi Muhammad saw. diperkenalkan kepada ilmu perniagaan.

Nabi Muhammad saw. yang masih remaja pun turut serta dalam pengelolaan ekonomi pamannya. Ia sudah ikut membawa barang dagangan yang diambil dari majikannya, Siti Khadijah. Hampir 3 tahun Nabi Muhammad saw. mengikuti pamannya untuk menjajakan barang dagangannya.

Ketika kafilah dagang mereka sampai di kota Basra di wilayah Syria Besar, seorang pendeta terkenal di masa itu, Buhairah, menghampiri Abu Thalib dan mengatakan, “Aku mengenali anak muda ini sebagai sosok yang kelak akan dinobatkan sebagai rahmat bagi semesta alam.

Hal ini telah tertulis jelas dalam kitab-kitab kami.” Buhairah selanjutnya menyarankan kepada Abu Thalib, “Lindungi anak muda ini dari orang-orang Yahudi, lebih baik bawa ia kembali ke Mekah.” Abu Thalib pun menuruti saran pendeta tersebut.

Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad saw. mulai ber dagang sendiri tanpa bantuan pamannya. Ia mengambil sendiri barang dagangannya dan memasarkannya.

Ketika berdagang, Nabi Muhammad saw. sangat jujur, tidak pernah membohongi para pembelinya. Nabi tidak pernah mengambil keuntungan yang terlalu besar, selalu berkata sopan, ramah, dan penuh kasih sayang.

Jadi, keberhasilan usaha dagang Nabi Muhammad saw. itu disebabkan oleh pribadi mulia berikut ini:

1.   Berpendirian teguh.
2.   Memiliki semangat kerja yang tinggi.
3.   Memiliki kejujuran yang luar biasa.
4.   Menjunjung tinggi amanah atau kepercayaan yang diberikan orang lain.
5.   Mampu menghadapi segala cobaan dan rintangan dalam perjalanan.
6.   Menyamakan pelayanan terhadap para pembeli.
7.   Memiliki sifat percaya diri.
8.   Menampilkan keramahan dan kesopanan, serta kasih sayang kepada siapa saja.

Kejujuran, perilaku santun, kesopanan berbicara, kerja keras, dan kecerdasan Nabi Muhammad saw. merebut hati setiap orang, termasuk Siti Khadijah. Pertama-tama ia meminta Nabi Muhammad saw. untuk memasarkan barang dagangan-nya ke Syria. Hasilnya luar biasa.

Itulah yang membuat Siti Khadijah tertarik dan akhirnya menikah dengan Nabi Muhammad saw. Mereka dikaruniai 7 orang anak, yaitu: Ibrahim, Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqayyah, Ummi Kulsum dan Fatimah.

No comments:

Post a Comment