Pages

Friday, July 8, 2016

Tata Cara Shalat Berjamaah dan Cara Mewujudkan Sikap Kecintaan kepada Shalat Berjamaah

Tata Cara Shalat Berjamaah

Berdasarkan ketentuan di atas, praktik salat wajib berjamaah adalah sebagai berikut:

1.   Salat berjamaah diawali dengan azan dan iqomah, tetapi kalau tidak memungkinkan cukup dengan iqomah saja.
2.   Barisan salat (saf) di belakang imam diisi oleh jamaah laki-laki, sementara jamaah perempuan berada di belakangnya.
3.   Di dalam melaksanakan salat berjamaah seorang imam membaca bacaan salat ada yang nyaring (jahr) dan ada yang dilirihkan (sir). Bacaan yang dinyaringkan adalah:
a.   Bacaan takbiratul ikhram, takbir intiqal, tasmi’, dan salam;
b.   Bacaan al-Fatihah dan ayat-ayat al-Qur'an pada dua rakaat pertama salat Magrib, Isya, dan Subuh. Begitu juga dengan salat Jumat, gerhana, istisqa, ’idain (dua hari raya), Tarawih dan Witir;
c. Bacaan amin bagi imam dan makmum setelah imam selesai membaca al-Fatihah yang dinyaringkan. Makmum harus mengikuti gerakan imam dan tidak boleh mendahului gerakan imam;
4.   Setelah salam, imam membaca zikir dan doa bersama-sama dengan makmum atau membacanya sendiri-sendiri.

Pembiasaan Salat Berjamaah

Perbandingan pahala antara salat sendirian dan dengan salat berjamaah, yaitu satu berbanding 27 derajat. Hal ini karena salat berjamaah memiliki keutamaan, yaitu:

1.   menjalin silaturahmi antarsesama;
2.  mengajarkan hidup disiplin, saling mencintai, dan menghargai;
3.   menjaga persatuan, kesatuan, dan kebersamaan;
4.   menahan dari kemauan sendiri (egois);
5.  mengajarkan kepatuhan seorang muslim kepada pimpinannya.

Cara Mewujudkan Sikap Kecintaan kepada Shalat Berjamaah

Sikap kecintaan kepada salat berjamaah dapat diwujudkan melalui perilaku sebagai berikut:

1.  Ketika masuk waktu salat segera menuju ke masjid dan mengumandangkan atau mendengarkan azan.
2.   Ketika mendengar azan segera menuju masjid.
3.   Mengajak teman-temannya untuk salat berjamaah.
4.   Suka menjalin tali silaturahmi antara sesama di masjid.
5.   Senang mendatangi majelis taklim untuk menuntut ilmu agama.
6.   Tidak suka membeda-bedakan status sosial seseorang, karena kedudukannya sama di hadapan Allah Swt.
7. Taat kepada pimpinan selama tidak melakukan kesalahan. Apabila pimpinan salah kita wajib mengingatkan ke jalan yang benar, temasuk di dalam taat kepada kedua orang tua dan guru.
8.   Menjaga persatuan dan kesatuan.

No comments:

Post a Comment