Pages

Sunday, August 28, 2016

Mata Air Ainul Hayat, Inilah Rahasia Nabi Khidir Berumur Panjang

Assalamu’alaikum sahabat ku…..

Nabi Khidir adalah seorang nabi yang diyakini memiliki umur paling panjang dan masih hidup hingga kini, ternyata rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang telah banyak digali oleh para ahli berdasarkan beberapa cerita. Namun semua cerita itu merupakan sesuatu yang masih masih misteri dan kebenarannya masih dipertanyakan. Seperti apakah ceritanya?

Ada beberapa fakta yang membuktikan kebenaran Nabi Khidir masih hidup hingga kini yaitu:

1.   Syaidina Ali mengaku pernah melihat Nabi Khidir berada di Ka’bah.
2.   Salah seorang murid Syeikh Abu Hasan yaitu Al-Murshi mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir dan bahkan telah bersalaman dengannya. Dia bertanya kepada Nabi Khidir bagaimana keadaan arwah-arwah orang muslim yang telah meninggal dunia, apakah mendapat siksaan atau tidak.
3.   Abul Hasan asy-Syadzili mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir di padang Aidzab.
4.  Umar bin Sinan pernah berpapasan dengan Ibrahim al-Khawwash yang menceritakan bahwa dirinya pernah bertemu dengan Nabi Khidir dalam perjalanannya.

Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini? Wallahua’lam hanya Allah yang tahu, namun jika diperhitungkan kira-kira sekitar lebih dari enam ribu tahun.

Nabi Khidir adalah nabi yang masih hidup hingga kiamat datang, Nabi ini dinamakan Khidir yang berarti hijau karena kedatangannya selalu membawa kehijauan disekitarnya, rumput yang awalnya kering akan menjadi hijau subur jika didatangi Nabi Khidir.


Berikut adalah ulasan singkat cerita/legenda rahasia umur panjang Nabi Khidir AS hingga akhir zaman:

Ada seorang raja penguasa wilayah barat dan timur yaitu Raja Iskandar Zulkarnain, raja ini sangat disegani dan ditakuti karena dapat manaklukan berbagai wilayah dari barat hingga timur. Namun meskipun demikian raja ini tidak sombong dan merupakan salah seorang hamba Allah yang taat.

Pada tahun 322 SM, Raja Iskandar Zulkarnain mengadakan perjalanan untuk mengelilingi bumi dan ditemani oleh Malikat Rofi’il. Dalam perjalanannya sang raja bertanya kepada malikat bagimana ibadahnya para penghuni langit dan malaikat pun menjelaskan bahwa para penghuni langit beribadah ada yang bersujud terus hingga akhir zaman dan ada yng bertakbir terus hingga akhir zaman. Mendengar hal itu sang raja ingin seperti para penghuni langit yang bisa beribadah hingga akhir zaman.

Malaikat Rofi’il memberitahu kepada Raja Iskandar Zulkarnain bahwa sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber mata air yang suci, jika seseorang meminum air dari mata air itu maka ia akan kekal hingga akhir zaman kecuali jika ingin dimatikan. Namun mata air tersebut berada di bagian belahan bumi yang sangat gelap.

Mata air itu bernama Ainul Hayat, inilah mata air rahasia panjang umur dari Nabi Khidir. Raja Iskandar Zulkarnain kemudian mengumpulkan semua ahli yang ada diseluruh negeri untuk menafsirkan dimana letak tepatnya Ainul Hayat berada dan salah seorang diantaranya mengetahui bahwa letaknya adalah dibagian tempat terbitnya matahari.

Raja Iskandar Zulkarnain beserta rombongannya mencari tempat tersebut dan menemukannya, salah satu diantaranya rombongannya adalah Nabi Khidir yang juga pernah menjabat sebagai perdana menteri.

Setelah menemukan tempat Ainul Hayat, sang raja membawa pasukan khusus untuk masuk bersamanya dan dalam pasukan itu Nabi Khidir ikut bersamanya. Mereka menempuh perjalanan selama 18 hari didalam gua itu tanpa melihat sinar matahari sekalipun.

Dalam perjalanan itu Nabi Khidir mendapat wahyu dari Allah bahwa Ainul Hayat terletak di tepi kanan jurang dan hanya diperuntukkan untuknya saja. Setelah menerima wahyu itu, Nabi Khidir kemudian menuju ketempat Ainul Hayat sendirian dan meminumnya tanpa sepengetahuan Raja Iskandar Zulkarnain.

Itulah sekilas cerita singkat tentang mata air Ainul Hayat yang merupakan rahasia Nabi Khidir bisa berumur panjang hingga akhir zaman.

Sumber : http://www.kumpulanmisteri.com

Wednesday, August 17, 2016

Jannatul Baqi’, Tempat Pemakaman Kaum Muslimin Terbesar di Dunia

Assalamu’alaikum sahabat ku…..

Harga satu meter tanah di Pemakaman Baqi’ terhitung cukup mahal, mencapai setengah juta Riyal. Bisa jadi, hal ini dilakukan untuk menekan permintaan orang-orang yang ingin dimakamkan di Baqi’. Jika dipermudah tentu berakibat pada ketidak-seimbangan geografis Kota Madinah.

Semua orang ingin dimakamkan di sana. Karena tempat ini memiliki kedudukan dari sisi agama dan sejarah. Generasi pertama umat Islam, ahlul bait dan  para sahabat Rasulullah di makamkan di pekuburan yang bertetangga dengan Masjid Nabawi itu. Kira-kira ada 10.000 orang sahabat yang dimakamkan di sana.

Pemakaman Baqi’ atau yang dikenal dengan sebutan Jannatul Baqi’ adalah bagian bumi yang Allah perintahkan Nabi Muhammad untuk dijadikan pekuburan kaum muslimin di Madinah. Dan sekarang tempat ini menjadi tempat bersejarah yang paling dekat dengan Masjid Nabawi.

Pemakaman ini berada di sebelah tenggara Masjid Nabawi. Tanah lapang pekuburan dipagari dengan marmer yang tinggi. Luasnya mencapai 180.000 m2. Pemerintah Arab Saudi menaruh perhatian besar terhadap pemakaman ini. Karena kedudukannya bagi umat Islam dan nilai historis yang berkaitan dengan Nabi .

Seorang sejarawan, Tinedhib al-Faidi, mengatakan, “Arti kata baqi’ secara bahasa adalah setiap tempat yang terdapat pokok pohon (sisa pohon yang habis ditebang) yang ditebang dari berbagai sisi. Oleh karena itu, ia dinamakan Baqi’ al-Gharqad.

Al-gharqad adalah sejenis pohon besar yang berduri. Baqi’ al-Gharqad memiliki nilai penting sejak zaman Rasulullah hingga saat ini. Di sanalah para sahabat dan tabi’in dimakamkan. Sahabat pertama dari kalangan muhajirin yang dimakamkan di sana adalah Utsman bin Mazh’un radhiallahu ‘anhu”.

Al-Faidi menambahkan bahwasanya Baqi’ al-Gharqad bukan satu-satunya pekuburan di Madinah sebelum kedatangan Islam. Ada beberapa pekuburan lain di Madinah dan sekitarnya. Dan Baqi’ tidak memiliki keistimewaan dibanding selainnya sampai Rasulullah menjadikannya sebagai pekuburan kaum muslimin. Ditambah lagi, pemilihan Baqi’ merupakan perintah dari Allah kepada Rasul-Nya .

Dalam sebuah hadits dari Abu Rafi’ radhiallahu ‘anhu, ia berkata,

كان رسول الله صلى الله عليه وسلم يرتاد لأصحابه مقبرة يدفنون فيها الأموات، وطلب نواحي المدينة وأطرافها، وقال: (أمرت بهذا الموضع) يعني البقيع، فكان أمر الله عز وجل لرسوله صلى الله عليه وسلم باتخاذ البقيع مقبرة للمسلمين أكبر فضل له وقد تعهدها الرسول الكريم بالزيارة

Rasulullah meminta kepada para sahabatnya sebuah pekuburan untuk memakamkan orang yang telah meninggal. Beliau meminta sebuah tepat di pinggir Kota Madinah. Beliau bersabda, ‘Aku diperintahkan memilih tempat ini’. Yaitu Baqi’. Allah memerintahkan Rasulullah untuk menjadikan Baqi’ sebagai pekuburan kaum muslimin. Dan termasuk di antara keutamaan Baqi’ adalah Rasulullah berjanji untuk menziarahinya.

Inilah yang menjadi alasan banyaknya orang-orang menziarahi makam Baqi’ saat mereka berada di Kota Madinah. Mereka datang dan berdoa untuk ahli kuburnya. Di antara para sahabat yang dimakamkan di tempat ini adalah: istri-istri Rasulullah , putri-putri dan ahli baitnya, dan para sahabat yang lain.

Banyak hadits yang meriwayatkan tentang keutamaan Pemakaman Baqi’ di antaranya hadits:

مَنْ اسْتَطَاعَ أَنْ يَمُوتَ بِالْمَدِينَةِ فَلْيَمُتْ بِهَا ؛ فَإِنِّي أَشْفَعُ لِمَنْ يَمُوتُ بِهَا

Siapa yang bisa meninggal di Madinah, silahkan meninggal di Madinah. Karena aku akan memberikan syafaat bagi orang yang meninggal di Madinah.” (HR. Turmudzi 3917, dishahihkan an-Nasai dalam Sunan al-Kubro (1/602) dan al-Albani).

Di Baqi’ terdapat tempat pemandian mayat terbesar di dunia. Karena pemakaman ini menampung ragam manusia dari seluruh penjuru dunia, dengan berbagai kewarga-negaraannya. Tentu selain dari para syuhada, sahabat Nabi, dan ulama kaum muslimin.

Pemerintah Arab Saudi menaruh perhatian besar terhadap pemakaman Baqi’. Melalui Hai-ah al-Amru bil Ma’ruf wan Nahyi ‘anil Munkar di Kota Madinah, pemerintah Arab Saudi mengadakan bimbingan dan nasihat bagi para peziarah. Hal itu dalam rangka menghormati orang-orang utama yang dimakamkan di sana dan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Baik berupa praktik yang menyimpang dari syariat, kekacauan, dan terganggunya prosesi pemakaman.

Hai-ah menempatkan petugas-petugas mereka setiap jam –termasuk penerjemah- dari usai shalat subuh hingga malam hari. Mereka memberi pengarahan tentang prosesi jenazah dan bimbingan terhadap peziarah. Hal ini penting untuk mencegah peziarah melakukan hal-hal yang merusak akidah dan menyimpang dari syariat. Karena tidak dipungkiri banyak orang-orang yang meminta-minta di pekuburan itu.

Hai-ah juga menempatkan beberapa layar yang memberikan penjelasan tentang adab-adab ziarah yang sesuai syariah dan memberikan peringatan dari kekeliruan-kekeliruan yang terjadi di Baqi’. Selain adab ziarah dan adab menghadiri jenazah, layar tersebut juga menayangkan silsilah nasab Nabi Muhammad .

Wassalamu’alikum wr.wb……


Sumber: http://lite.islamstory.com/البقيع-أكبر-مقبرة-في-العالم
www.KisahMuslim.com

Seorang Pemuda Shaleh, Menginspirasi Seorang Wanita yang Hidupnya Dipenuhi Kelalaian dan Jauh dari Nilai-nilai Ketaatan

Assalamu’alaikum sahabat ku…..

Mungkin sedikit orang yang menyadari bahwa istiqomah dalam ketaatan adalah salah satu bentuk dakwah, orang-orang memahami bahwa dakwah hanyalah penyampaian dalam bentuk lisan, tulisan, atau pelajaran. Penulis pernah mendengar salah seorang da’i menyampaikan sebuah kisah tatkala ia berada di Amerika.

Da’i ini adalah seorang yang berasal dari Arab Saudi. Tatkala dia ke Amerika dan menjadi pemateri di sebuah pertemuan tidak disangka ada seorang pemateri juga berasal dari Arab Saudi namun sudah 40 tahun tinggal di Amerika. Tatkala ia melihat da’i ini, ia pun merasa malu dengan penampilan sang da’i yang sesuai dengan latar belakang Arabnya; memkai jubah dan mengenakan gurtah. Lalu ia menegur sang da’i untuk mengganti apa yang ia pakai karena itu terkesan kuno dan terbelakang, beda dengan penampilannya. Sang da’i tidak menanggapi serius perkataannya.

Yang mengagetkan adalah saat orang Arab Saudi-Amerika- ini melihat sang da’i menunaikan shalat di sela-sela break acara. Ia mulai terenyuh dan mengingat kembali siapakah dia ini sebenarnya. Ketika masjid atau tempat shalat sepi, ia masuk ke dalamnya dan menunaikan shalat sambil menangis tersedu-sedu. Sehabis shalat sang da’i menanyakan apa yang terjadi padanya. Ia menjawab sudah 40 tahun ini aku tidak shalat, dan aku baru teringat akan hal itu ketika melihatmu menunaikan shalat.

Itulah istiqomah dan itulah dakwah, istiqomah dalam ketaatan itu bisa menginspirasi pelaku dosa untuk bertaubat dan berhenti dari perbuatan dosanya.

Sebagaimana kisah berikut ini, seorang pemuda yang shaleh, menginspirasi seorang wanita yang hidupnya dipenuhi kelalaian dan jauh dari nila-nilai ketaatan kepada Allah. Berikut kisahnya…

Dari Ahmad bin Said dari bapaknya, ia berkisah:

Di Kufah terdapat seorang pemuda yang rajin beribadah. Ia selalu ke masjid, tidak pernah tidak. Ia juga seorang yang tampan dan baik. Lalu ada seorang gadis cantik dan cerdas jatuh hati padanya. Selang berapa lama, suatu hari gadis itu berdiri di jalan yang biasa dilewati pemuda menuju masjid.

Gadis itu berkata (untuk merayunya), “Dengarkanlah ucapanku, kemudian setelah itu terserah kamu.” Pemuda itu berlalu tanpa sepatah kata keluar dari mulutnya. Sewaktu pemuda itu pulang dari masjid, wanita tersebut masih berdiri di tempatnya, dia berkata, “Wahai fulan, dengarkanlah ucapanku.” Pemuda itu serba salah, lalu ia pun menjawab, “Ini adalah perbuatan yang bisa mendatangkan prasangka buruk. Sementara aku tidak menyukai hal itu.”

Gadis itu berkata, “Demi Allah, tidaklah aku berdiri di sini karena ketidak tahuanku tentang dirimu. Na’udzubillah, kalau orang-orang melihat seperti itu dariku. Yang membuatku berani dalam urusan ini adalah pengetahuanku bahwa sedikit dari hal ini menurut orang-orang adalah banyak, dan kalian para ahli ibadah dalam urusan ini bisa berubah oleh sesuatu yang remeh. Yang ingin aku katakan kepadamu adalah anggota tubuhku selalu tertuju padamu. Maka Allah… Allah pertimbangkanlah urusanku dan urusanmu.”

Maksud gadis ini ia telah lama memperhatikan sang pemuda oleh karena itu ia katakana tujuannya berdiri di jalan tersebut karena tahu dan kagum kepada sang pemuda. Ia berani merayu sang pemuda walaupun orang-orang shaleh seperti pemuda ini menganggap besar dosa-dosa yang diremehkan orang, namun tidak jarang mereka juga tergelincir oleh wanita, gadis itu katakana “kalian ahli ibadah bisa berubah karena urusan yang remeh.”

Pemuda itu pulang dan hendak menunaikah shalat (sunah pen.) di rumah, namun ia tidak bisa melakukannya karena pikirannya terganggu. Lalu ia menulis dan keluar dari rumahnya. Ternyata sang wanita masih berdiri di tempatnya, sang pemuda pun memberikan apa yang ia tulis kepada wanita tersebut, lalu kembali lagi ke rumah.

Tulisan itu berisi, “Bismillahirrahmanirrahim.. ketahuilah wahai Fulanah, jika ada seorang muslim yang bermaksiat kepada-Nya, maka Dia menutupinya. Jika dia mengulanginya maka Allah tetap menutupinya. Tetapi jika ia telah memakai pakaian kemaksiatan, maka Allah ‘Azza wa Jalla murka dengan kemurkaan dimana langit, bumi, gunung, pohon, dan hewan-hewan tidak kuasa menanggungnya. Siapa yang kuat menanggung murka-Nya?

Jika apa yang kamu sebutkan itu suatu kebatilan, maka aku mengingatkanmu akan suatu hari ketika langit seperti luluhan perak dan gunung-gunung seperti kapas. Umat manusia berlutut di hadapan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Agung. Demi Allah, aku sendiri tidak mampu menyelamatkan diriku, lalu bagaimana mungkin aku mampu menyelamatkan orang lain saat itu?

Jika apa yang kamu sebutkan itu benar (ingin mengobati luka), maka akan kutunjukkan kamu kepada dokter yang mampu mengobati luka yang perih dan rasa sakit yang pedih, Dia adalah Allah Rabbul ‘alamin. Kepada-Nya lah kamu harus berlari dengan permohonan yang benar. Aku sendiri telah sibuk –tidak sempat memikirkanmu- karena firman Allah

“Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat) ketika hati menyesak sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang zalim tidak menyukai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya. Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Dan Allah menghukum dengan keadilan. Dan sembahan-semabahan yang mereka sembah selain Allah tiada dapat menghukum dengan sesuatu apa pun. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Al-Mukmin: 18-20). Adakah tempat berlari dari ayat ini?

Beberapa hari kemudian gadis itu kembali berdiri di jalan yang dilewati pemuda itu. Tatkala si pemuda itu melihatnya dari jauh, ia pun hendak kembali supaya tidak melihatnya. Tetapi gadis itu berkata, “Wahai pemuda, jangan kembali. Karena tidak ada pertemuan setelah ini, kecuali di hadapan Allah ‘Azza wa Jalla.”

Lalu dia menangis dengan keras. Gadis itu berkata, “Aku memohon kepada Allah dimana kunci hatimu berada di tangan-Nya agar memudahkan urusanmu yang sulit.” Kemudian gadis itu mengikutinya dan berkata, “Bermurah hatilah kepadaku dengan nasihat yang bisa aku bawa. Berikanlah wasiat kepadaku yang bisa aku kerjakan.”

Pemuda itu berkata, “Bertakwalah kepada Allah, jagalah dirimu, ingatlah firman Allah, ‘Dan Dia-lah yang menidurkanmu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan pada siang hari’ (QS. Al-An’am: 60).

Gadis itu tertunduk, dia menangis lebih keras dari tangisannya yang pertama. Setelah itu dia tidak keluar rumah, dia bersungguh-sungguh beribadah. Dia tetap seperti itu hingga meninggal dalam kesedihan, menyesali dosa-dosanya selama ini. Di kemudian hari, pemuda itu teringat akan sang gadis, ia pun bersedih karena kasihan kepadanya.

Menurut penilaian kita, wanita itu tidak meraih apa-apa dari orang yang dicintainya, tetapi dia meraih sesuatu yang lebih utama dari dunia dan seisinya, ia menemukan jalan yang baik dan amal yang shaleh. Karenanya Allah memberi wanita tersebut taufik untuk bertaubat dan memudahkannya untuk beribadah. Semoga di akhirat dia meraih apa yang diinginkannya dan berkumpul dengan orang yang dicintainya.

Wassalamu’alikum wr.wb……



Sumber: Ensiklopedi Kisah Generasi Salaf

Tuesday, August 16, 2016

Cara Melaksanakan Shalat Jamak Takhir

Cara melaksanakan salat jama' Ta’khir Asar dengan zuhur adalah:

Untuk jama' takhir tata caranya hampir sama dengan jama' taqdim, hanya  diniatnya saja yang berbeda, yaitu:

Contoh bacaan niat salat Asar untuk jama' Ta’khir empat rakaat:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama' dengan zuhur dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh bacaan niat salat zuhur untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat zuhur empat rakaat dijama' dengan Asar dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.


Cara melaksanakan salat jama' Ta’khir (Isya dan Magrib) adalah:

Contoh bacaan niat salat Isya untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ العشاء أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع المغرب جمع تاخير اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama' dengan Maghrib dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh bacaan niat salat Magrib untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ المغرب ثلاث رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العشاء جمع تاخير اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya dengan jama' Ta’khir karena  Allah Ta’ala”.

Cara Melaksanakan Shalat Jamak Taqdim

Cara melaksanakan salat jama' taqdim (Zuhur dengan Asar) adalah sebagai berikut:

a.   Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan salat.
b.   Bersiap untuk melaksanakan salat yang didahului dengan iqamah.
c.  Melaksanakan salat zuhur empat rakaat diawali dengan niat untuk salat jama' taqdim pada waktu takbiratul ikram.
Contoh lafal niat zuhur untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat zuhur empat rakaat dijama' dengan Asar dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
d.   Setelah niat, lanjutkan salat zuhur empat rakaat seperti biasa sampai salam.
e.  Setelah salam langsung berdiri untuk melaksanakan salat Asar empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat salat jama' taqdim. 
Contoh lafal niat salat Asar untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama' dengan zuhur dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
f.    Selanjutnya melaksanakan salat Asar empat rakaat seperti biasa sampai salam.


Cara melaksanakan Shalat jama' taqdim Magrib dengan Isya adalah:

a.   Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan salat.
b.   Bersiap untuk melaksanakan salat yang didahului dengan iqamah.
c.  Melaksanakan salat Maghrib tiga rakaat diawali dengan niat untuk salat jama' taqdim pada waktu takbiratul ihram.
Contoh lafal niat salat Magrib untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ المغرب ثلاث رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العشاء جمع تقديم اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
d.   Setelah niat, lanjutkan salat Magrib tiga rakaat seperti biasa sampai salam.
e.  Sehabis salam langsung berdiri untuk melaksanakan salat Isya empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat salat jama' taqdim. 
Contoh lafal niat salat Isya untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ العشاء أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع المغرب جمع تقديم اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama' dengan Maghrib dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
f.    Selanjutnya melaksanakan salat Isya seperti biasa empat rakaat sampai salam.

Friday, August 12, 2016

Panduan Praktik Shalat Jamak Taqdim dan Shalat Jamak Takhir

Panduan Praktik Shalat Jama' Taqdim

1. Cara melaksanakan salat jama' taqdim (Zuhur dengan Asar) adalah sebagai berikut:

a.   Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan salat.
b.   Bersiap untuk melaksanakan salat yang didahului dengan iqamah.
c.  Melaksanakan salat zuhur empat rakaat diawali dengan niat untuk salat jama' taqdim pada waktu takbiratul ikram.
Contoh lafal niat zuhur untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat zuhur empat rakaat dijama' dengan Asar dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
d.   Setelah niat, lanjutkan salat zuhur empat rakaat seperti biasa sampai salam.
e.  Setelah salam langsung berdiri untuk melaksanakan salat Asar empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat salat jama' taqdim. 
Contoh lafal niat salat Asar untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama' dengan zuhur dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
f.    Selanjutnya melaksanakan salat Asar empat rakaat seperti biasa sampai salam.

2. Cara melaksanakan Shalat jama' taqdim Magrib dengan Isya adalah:

a.   Mulailah memenuhi persyaratan untuk melaksanakan salat.
b.   Bersiap untuk melaksanakan salat yang didahului dengan iqamah.
c.  Melaksanakan salat Maghrib tiga rakaat diawali dengan niat untuk salat jama' taqdim pada waktu takbiratul ihram.
Contoh lafal niat salat Magrib untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ المغرب ثلاث رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العشاء جمع تقديم اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
d.   Setelah niat, lanjutkan salat Magrib tiga rakaat seperti biasa sampai salam.
e.  Sehabis salam langsung berdiri untuk melaksanakan salat Isya empat rakaat yang didahului dengan iqamah dengan niat salat jama' taqdim. 
Contoh lafal niat salat Isya untuk jama' taqdim adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ العشاء أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع المغرب جمع تقديم اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama' dengan Maghrib dengan jama' taqdim menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.
f.    Selanjutnya melaksanakan salat Isya seperti biasa empat rakaat sampai salam.


Panduan Praktik Shalat Jama' Ta’khir

1.   Cara melaksanakan salat jama' Ta’khir Asar dengan zuhur adalah:

Untuk jama' takhir tata caranya hampir sama dengan jama' taqdim, hanya  diniatnya saja yang berbeda, yaitu:

Contoh bacaan niat salat Asar untuk jama' Ta’khir empat rakaat:
أُصَلِّي فَرْضَ العَصْرِ أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع الظُّهْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Asar empat rakaat dijama' dengan zuhur dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh bacaan niat salat zuhur untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ الظُّهْرِأربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العَصْرِ اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat zuhur empat rakaat dijama' dengan Asar dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

2.   Cara melaksanakan salat jama' Ta’khir (Isya dan Magrib) adalah:

Contoh bacaan niat salat Isya untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ العشاء أربع رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع المغرب جمع تاخير اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Isya empat rakaat dijama' dengan Maghrib dengan jama' Ta’khir menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

Contoh bacaan niat salat Magrib untuk jama' Ta’khir adalah:
أُصَلِّي فَرْضَ المغرب ثلاث رَكعَاتٍ مَجْمُوْعًا مع العشاء جمع تاخير اَدَاءً للهِ تَعَالى
”Saya berniat salat Maghrib tiga rakaat dijama' dengan Isya dengan jama' Ta’khir karena  Allah Ta’ala”.

Wednesday, August 10, 2016

Pengertian Shalat Qashar, Hukum Shalat Qashar, dan Syarat Sah Shalat Qashar

Pengertian Shalat Qashar

Shalat qasar adalah salat fardu yang diringkas dari 4 rakaat menjadi 2 rakaat. Dengan demikian salat fardu yang boleh diqasar adalah salat zuhur, Asar, dan Isya. Sedangkan salat Magrib dan Subuh tidak boleh diqasar .

Hukum salat qasar adalah sunah sebagaimana di jelaskan dalam Q.S. an- Nisa/4: 101 yang artinya:

Dan apabila kamu berpergian di muka bumi, maka tidaklah mengapa kamu mengqasar shalat(mu), jika kamu takut diserang oleh orang-orang kafir. Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu. (Q.S. an-Nisa'/4: 101)


Shalat qasar sah dilaksanakan apabila memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Perjalanan yang dilakukan  bertujuan bukan untuk maksiat.
2. Jaraknya jauh, sekurang-kurangnya 80,640  km lebih (perjalanan sehari semalam).
3. Shalat yang diqasar adalah shalat adaan (tunai), bukan shalat qada.
4. Berniat shalat qasar ketika takbiratul ihram.

Cara melaksanakan shalat qasar adalah salat dikerjakan yang semula empat rakaat menjadi dua rakaat. Pelaksanaanya seperti melaksanakan shalat dua rakaat pada umumnya. Sangat mudah, bukan?

Pengertian Shalat Jama’, Macam-Macam Shalat Jama', dan Syarat Melaksanakan Shalat Jama'

Pengertian Shalat Jama’

Shalat jama' artinya salat fardu yang dikumpulkan atau digabungkan. Maksudnya salat jama' menggabungkan dua salat fardu dan mengerjakannya dalam satu waktu saja. 

Salat jama' boleh dilaksanakan pada waktu salat yang pertama (jama' taqdim) maupun pada waktu salat yang kedua (jama' ta’khir). Hukum salat jama' adalah boleh bagi orang yang berada pada kondisi darurat, seperti dalam perjalanan jauh.

Ketentuan ini sesuai dengan hadis  Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim              

Dari Anas r.a., ia berkata : Apabila Nabi Muhammad saw. hendak menjama' antara dua salat ketika dalam perjalanan, beliau mengakhirkan salat zuhur hingga awal waktu A¡ar, kemudian beliau menjama' antara keduanya.” (H.R. Muslim).

1.   Shalat Jama' Taqdim.

Shalat jama' taqdim adalah salat yang dilakukan dengan cara  menggabungkan dua salat fardu dan dilaksanakan pada saat waktu salat fardu yang pertama. Contoh, salat zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu zuhur, demikian juga salat Magrib dan salat Isya   dilaksanakan pada waktu Magrib.

Cara melaksanakan salat jama' taqdim adalah mendahulukan salat fardu yang pertama lalu salat yang kedua, berniat jama' taqdim, dan mengerjakannya  berturut-turut tidak boleh diselingi dengan perbuatan lain. Setelah selesai melaksanakan salat zuhur langsung melaksanakan salat Asar begitu juga setelah melaksanakan salat Magrib langsung melaksanakan salat Isya. Tidak sulit, bukan?

2.   Salat Jama' Ta’khir

Shalat jama' Ta’khir adalah salat yang dilakukan dengan cara menggabungkan dua salat fardu dan dilaksanakan pada waktu yang kedua atau terakhir. Contoh, salat zuhur dan salat Asar dilaksanakan pada waktu salat Asar, demikian juga salat Magrib dan salat Isya dilaksanakan pada waktu salat Isya.

Dalam tata cara pelaksanaan shalat jama' ta’khir tidak disyaratkan harus  mendahulukan salat  pertama. Boleh mendahulukan salat pertama baru melakukan salat kedua atau sebaliknya.

Jika kalian hendak melaksanakan salat jama' ta’khir, berniatlah akan mengerjakan kedua salat fardu itu dengan cara dijama'. Pelaksanaan dua salat fardu tersebut dilakukan secara berturut-turut tidak boleh diselingi perbuatan lain.

Setelah selesai melaksanakan shalat Asar langsung melaksanakan salat zuhur begitu juga setelah melaksanakan salat Isya langsung melaksanakan salat Magrib. Atau sebaliknya, setelah selesai melaksanakan salat zuhur langsung melaksanakan salat Asar begitu juga setelah melaksanakan salat Magrib langsung melaksanakan salat Isya.


Syarat melaksanakan shalat jama' adalah sebagai berikut:

1.   Pada saat sedang melakukan perjalanan jauh, jarak tempuhnya tidak kurang dari 80,640 km.
2.   Perjalanan yang dilakukan bertujuan baik, bukan untuk kejahatan dan  maksiat.
3.   Sakit atau dalam kesulitan.
4.   Salat yang dijama' salat adaan (tunai) bukan salat qada’.
5.   Berniat menjama' ketika takbiratul ikram.

Kisah Ali bin Abi Talib “Tidak Bisa Shalat Khusuk”

Rasulullah bersama para sahabatnya sambil menunggu waktu salat tiba duduk-duduk sambil berdiskusi di teras Masjid Madinah. Di tengah hangatnya diskusi, seorang sahabat bertanya, “Ya Rasul, saya tidak bisa salat dengan khusuk. Bagaimana caranya supaya salat saya khusuk?

Rasulullah menjawab, “Sangat sulit untuk melaksanakan salat dengan khusuk, perlu berlatih dan belajar perenungan”.

Tiba-tiba, Ali bin Abi Talib datang dan langsung menjawab, “Saya bisa wahai Rasulullah.”

Rasulullah pun langsung menantang sepupunya itu, “Apabila kamu dapat melaksanakan salat dengan khusuk, akan saya beri hadiah sorban ini,” sambil memamerkan sorban yang akan diberikan kepada Ali apabila ia bisa salat khusuk.

Ali memulai salat dengan serius. Sementara, para sahabat asyik berdiskusi bersama Rasulullah. Pada rakaat pertama, Ali bisa melaksanakan salat dengan khusuk, begitu juga sampai rakaat kedua. Sebelum salam, tiba-tiba Ali ingat akan hadiah yang akan diberikan Rasulullah. Ali pun menyelesaikan salat-nya dengan salam.

Selesai salat, Ali langsung menuju Rasulullah dan berkata, “Pada rakaat pertama sampai menjelang akhir saya dapat melaksanakannya dengan khusuk. Akan tetapi menjelang salam, saya ingat hadiah, jadilah salat saya tidak khusuk.”

Shalat yang khusuk akan sulit untuk dilaksanakan, tetapi kita harus mencobanya. Orang yang salatnya khusuk akan mendapat keberuntungan tersendiri. Allah berfirman: “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, yaitu orang yang khusuk dalam salatnya.” Semoga kita bisa melaksanakan salat dengan khusuk. Amin.

(Sumber: Cerita-cerita Al-Qur'an Menakjubkan untuk Buah Hati, Andrian R. Nugraha & Deny Riana.)