Pages

Friday, January 6, 2017

Faktor Kehancuran Perpustakaan di Dunia Islam Masa Klasik

Salam cerdas.....

Perpustakaan-perpustakaan di dunia Islam di masa klasik tidak selamanya mampu bertahan dengan segala kondisi masing-masing pemerintahan di wilayah Islam. Adapun petaka-petaka yang menimpa perpustakaan-perpustakaan di dunia Islam adalah petaka yang ditimpakan oleh tentara Tartar ketika mereka menaklukkan Baghdad, sebelum menghancurkan yang lain, yang pertama dihancurkan adalah perpustakaan. Tentara Tartar melemparkan seluruh buku-buku ke sungai Dajlah sehingga sungai itu penuh dengan buku-buku.  Petaka perang Salib juga telah membuat umat Islam kehilangan perpustakaan-perpustakaan yang berharga yang berada di Tripoli, Maarrah, Al-Quds, Ghazah, Asqalan dan di kota-kota lainnya yang dihancurkan mereka. 

Salah seorang sejarawan menaksir, buku-buku yang dimusnahkan tentara Salib di Tripoli sebanyak tiga juta buah. Kemudian petaka penduduk Spanyol atas Andalusia juga telah membuat umat Islam kehilangan perpustakaan-perpustakaan besar, semua buku dibakar oleh pemeluk agama yang fanatik karena dianggap membahayakan, sehingga buku-buku yang dibakar dalam sehari di lapangan Granada, menurut taksiran sebagian sejarawan berjumlah satu juta buku.

Perpustakaan Khalifah Dinasti Fathimiyah berakhir riwayatnya setelah diserang oleh massa dari kalangan budak Turki. Mereka menyalakan api dalam perpustakaan itu dan seorang budak membagi cover-cover buku, kemudian dijadikan sandal-sandal mereka. Sejumlah besar buku dilemparkan ke sungai Nil dan sebagian di angkut kewilayah-wilyah lain, sedangkan sisanya dikumpulkan dalam tumpukan besar, lalu angin sedikit demi sedikit menerbangkan pasir sehingga gundukan-gundukan itu berubah menjadi bukit dan akhirnya terkenal dengan sebutan “bukit buku”. 

Sejumlah petaka yang melanda kekuasaan-kekuasaan Islam itulah menyebabkan kehancuran perpustakaan di dunia Islam masa klasik. Banyak manuskrip-manuskrip berharga yang tidak bisa diselamatkan lagi karena berbagai konflik-konflik penguasa Islam di masa itu.


No comments:

Post a Comment