Salam cerdas…..
Ditinjau dari segi apapun sikap diskriminasi ini tentu tidak bisa dibenarkan. Terlebih lagi ditinjau dari kacamata Islam. Islam merupakan agama yang universal dan menjadi rahmat bagi seluruh manusia tanpa membedakan jenis kulit, suku, marga, golongan dan lain sebagainya. Bahkan Islam menegaskan antar laki-laki dan perempuan di hadapan Allah sama. Yang menentukan kemuliaan seseorang bukan jenis kelaminnya, suku, bangsa dan status sosialnya tetapi adalah takwanya yang tercermin dalam perilaku kesehariannya.
Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (Q.S. Al Hujurat/49: 13)
Ketika Islam datang praktik perbudakan sedikit demi sedikit dihilangkan. Semua memiliki derajat yang sama. Suatu bagaimana posisi Bilal bin Rabah di sisi Rasulullah, ia adalah sahabat dekat Rasul. Pada kalau dilihat dari asal-usulnya ia adalah bekas budak yang berkulit hitam legam. Tetapi kehadiran Bilal bin Rabah sangat berarti dalam pelaksanaan dakwah Islam. Suaranya yang merdu setiap waktu melantunkan adzan menyeru kaum muslimin untuk melaksanakan shalat.
Bahkan Nabi Muhammad sendiri sebagai keturunan Arab menegaskan bahwa tidak ada kemuliaan bagi bangsa Arab atas non Arab.
Dan sesungguhnya nenek moyangmu adalah satu Inat, Orang Arab tidak ada keunggulan atas orang non-Arab dan orang non Arab juga tidak punya keunggulan atas orang Arab. (HR. Ahmad)
Jelas penerapan sikap diskrimatif tidak bisa dibenarkan dalam semua tingkatan. Dalam suatu keluarga seorang ayah atau ibu tidak boleh bersikap diskriminatif terhadap anak-anaknya. Di sekolah seorang guru tidak dibenarkan bersikap diskrimatif terhadap muridnya. Di kelas seorang siswa tidak bersikap diskriminatif terhadap teman-temannya. Demikian pula di tingkatan yang lebih luas, misalnya dalam sebuah organisasi, pemerintahan dan lain sebagainya, praktik diskriminatif harus dihindari.
Melihat akibat negatif yang ditimbulkan sikap diskriminatif tersebut, maka kita harus menghindari tercela tersebut. Dengan menghindari dan berusaha sekuat tenaga meninggalkan sikap tersebut, maka akan membawa hikmah yang sangat besar seperti:
1) Terciptanya keadilan di masyarakat.
2) Orang tidak Mudah berlaku sombong.
3) Menganggap bahwa orang lain adalah sama dan saudara.
4) Orang yang menghindari sikap diskriminatif akan membawanya masuk ke dalam surga.
Demikian artikel tentang Q.S
Al Hujurat Ayat 13 dan Hadits tentang Menghindari Sikap Diskriminasi, dan
Hikmah dari Menghindari dan Meninggalkan Sikap Diskriminasi, semoga berkah dan bermanfaat. Salam cerdas…..
No comments:
Post a Comment