Pages

Tuesday, January 3, 2017

Gerakan Pembaharuan Pendidikan Islam di Mesir

Salam Cerdas…..

Gerakan pembaharuan Islam di Mesir juga dilakukan oleh Muhammad Abduh, yang cinta pada ilmu pengetahuan. Pembaharuan mendirikan terutama untuk skop lembaga pendidikan tradisional dan keagamaan, yaitu al-Azhar. Bagi Abduh, ilmu pengetahuan modern yang berkembang di Barat bersumber dari sunnahtullah atau hukum alam, jadi tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Umat Islam hendaknya memperhatikan pendidikan dan iptek. Sekolah-sekolah modern perlu dibuka dan diberikan pengetahuan modern di samping materi agama.

Menurut Muhammad Abduh, pembaharuan pendirikan di al-Azhar akan mempengaruhi Dunia Islam, mengingat al-Azhar merupakan universitas Islam internasional yang banyak dikunjungi para pelajar muslim dari seluruh penjuru dunia. Al-Azhar juga mendapat tempat yang terhormat di kalangan umat Islam. Pola pikir Muhammad Abduh yang demikian menghendaki dimasukkannya beberapa disiplin ilmu modern dalam kurikulum al-Azhar, seperti fisika, ilmu pasti, filsafat, sosiologi, dan sejarah, begitu juga pendidikan agama yang lebih intensif, termasuk sejarah kebudayaan Islam. Kurikulum ini juga hendaknya berlaku pada sekolah-sekolah bentukan pemerintah.

Pemikiran-pemikiran pembaharuan yang dimajukan Rasyid Ridha, tidak banyak berbeda dengan ide-ide Muhammad Abduh dan Jamaluddin Al-Afghani. Rasyid Ridha juga merasa perlunya dilaksanakan ide pembahuruan dalam bidang pendidikan. Untuk itu ia melihat perlunya ditambahkan ke dalam kurikulum mata-mata pelajaran berikut: teologi, pendidikan moral, sosiologi, ilmu bumi, sejarah, ekonomi, ilmu hitung, ilmu kesehatan, bahasa-bahasa asing dan ilmu mengatur rumah tangga (kesejahteraan keluarga) yaitu di samping fikih, tafsir, hadis, dan lain-lain yang biasa diberikan di Madrasah-madrasah tradisional.

Peradaban Barat modern menurut Rasyid Ridha berdasarkan atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bertentangan dengan Islam. Untuk kemajuan, umat Islam harus menerima peradaban Barat yang ada. Bahkan ia melihat wajib bagi umat Islam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi modern itu. Umat Islam di zaman klasik mencapai kemajuan karena mereka maju mengambil ilmu pengetahuan. Barat maju karena mau mengambil ilmu pengetahuan yang dikembangkan umat Islam itu. Dengan demikian mengambil ilmu-pengetahuan Barat modern sebenarnya berarti mengambil kembali ilmu pengetahuan yang pernah dimiliki umat Islam.



No comments:

Post a Comment