Salam cerdas…..
Gerakan Aligarh didirikan oleh Ahmad Khan bertujuan melanjutkan ide-ide pembaharuannya. Inti gerakan ini merupakan respon terhadap kondisi masyarakat Islam India yang sudah sangat terpuruk.
Sementara bagi kalangan Hindu pendirian gerakan Aligarh erat hubungannya dengan ketakutan umat Islam terhadap kebangkitan masyarakat Hindu. Sehingga ada pendapat yang menyatakan bahwa pendirian gerakan ini sesungguhnya tidak relistik dan bersifat romantic.[1] Hubungan yang kurang baik di antara Hindu dan Islam hanya meliputi kelompok elit dan menengah, bukan masyarakat bawah.[2] Oleh sebab itu sikap curiga Ahmad Khan terhadap umat Hindu dianggap terlalu berlebihan.
Namun bagi pihak muslim pendirian gerakan Aligarh tidaklah sesederhana hal di atas. Sebab permasalahan Hindu dan Muslim sudah ada semenjak lama, di mana banyak fakta membuktikan bahwa Islam dan Hindu sukar sekali hidup bersama di dalam satu bangsa.
Gerakan ini berpusat di sekolah Muslim Anglo Oriental College (MAOC) yang didirikannya pada tahun 1878.[3] Pusat pendidikan ini mengajarkan ilmu-ilmu keislaman (Islamic studies) dengan menggunakan metode barat.[4] Bahkan ada sebagian orang beranggapan bahwa gerakan ini adalah kelompok orang yang menyokong imprealis Barat.[5] Maka wajar jika sekolah ini mendapat banyak fasilitas dari Inggeris sehingga pada tahun 1920 sekolah ini berubah menjadi Universitas Islam Aligarh dan berperan sebagai pusat gerakan pembaharuan Islam di India.[6]
Nawab Muhsin al-Mulk atau Sayyid Mahdi Ali (1837-1907) adalah pelanjut pimpinan Gerakan Aligarh dalam mengembangkan pembaharuan Sayyid Ahmad Khan. Namun tokoh ini bersifat lebih lembut sehingga dapat diterima oleh semua lapisan masyarakat Islam, baik kelompok modernis maupun ulama Deoband yang selama ini tidak sejalan dengan pemikiran Sayyid Ahmad Khan. Pada akhirnya dia berhasil membentuk Liga Muslimin India pada tahun 1906.[7]
Tokoh berikutnya yang berperan dalam Gerakan Aligarh adalah Viqar al-Mulk (1841-1917) yang pada awalnya sangat sejalan dengan Ahmad Khan, khususnya dalam masalah kerjasama dengan Inggeris, namun kemudian berubah dan berupaya mengurangi pengaruh Inggeris dari MAOC.
Setelah itu ada beberapa nama lain yang berpengaruh terhadap Gerakan Aligarh seperti Chiragh Ali, Salah al-Din Khuda, Maulvi Nazir Ahmad, dan Muhammad Sibli Nu’mani (1875-1914). Namun setelah meninggalnya Ahmad Khan para pengikutnya sekurang-kurangnya dapat dibagi dua, ada yang masih sejalan namun ada juga yang sudah meninggalkan beberapa prinsip pokok, seperti bekerjasama dengan penjajah Inggeris dan lebih dekat kepada pihak Islam, khususnya ulama Deoband.[8]
[1] A.L.Basham (1964), Studies in Indian History and Culture, Culcutta : Sambodhi Publication Provare Ltd, h. 12
[2] Ram Gopal (1964), op.cit., h. 28-29
[3] Harun Nasution (1986), op.cit., h. 107
[4] John McLeod (2002), op.cit., h. 89
[5] Zafar Imam (1975), Muslims in India, New Delhi : Orient Longman, h. 50
[6] Harun Nasution (1996), op.cit., h. 164
[7] Ibid.
No comments:
Post a Comment