Assalamu’alaikum
sahabat PBC….
Malam
lailatul qadar adalah malam yang penuh berkah dan rahmat, malam yang punya
keistimewaan yang luar biasa. Sesuai firman Allah Swt dalam Qs. Al-qadar ayat 3
yang artinya “malam al qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan”.
Keistimewaan Malam Lailatul Qadar
Setiap
muslim pasti menginginkan malam penuh kemuliaan, Lailatul Qadar. Malam ini
hanya dijumpai setahun sekali. Orang yang beribadah sepanjang tahun tentu lebih
mudah mendapatkan kemuliaan malam tersebut karena ibadahnya rutin dibanding
dengan orang yang beribadah jarang-jarang.
Edisi
kali ini kita akan melihat keistimewaan Lailatul Qadar yang begitu utama dari
malam lainnya, yaitu:
1.
Lailatul Qadar adalah
waktu diturunkannya Al Qur’an
Ibnu
‘Abbas dan selainnya mengatakan, “Allah menurunkan Al Qur’an secara utuh
sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah yang ada di langit dunia.
Kemudian Allah menurunkan Al Qur’an kepada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa
sallam- tersebut secara terpisah sesuai dengan kejadian-kejadian yang terjadi
selama 23 tahun.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 403). Ini sudah
menunjukkan keistimewaan Lailatul Qadar.
2.
Lailatul Qadar lebih
baik dari 1000 bulan
Allah
Ta’ala berfirman:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ
خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadar: 3). An Nakho’i mengatakan, “Amalan di lailatul qadar lebih baik dari amalan di 1000 bulan.” (Lihat Latho-if Al Ma’arif, hal. 341).
Mujahid,
Qotadah dan ulama lainnya berpendapat bahwa yang dimaksud dengan lebih baik
dari seribu bulan adalah shalat dan amalan pada lailatul qadar lebih baik dari
shalat dan puasa di 1000 bulan yang tidak terdapat lailatul qadar. (Zaadul
Masiir, 9: 191). Ini sungguh keutamaan Lailatul Qadar yang luar biasa.
3.
Lailatul Qadar adalah
malam yang penuh keberkahan.
Allah
Ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhon: 3). Malam penuh berkah ini adalah malam ‘lailatul qadar’ dan ini sudah menunjukkan keistimewaan malam tersebut, apalagi dirinci dengan point-point selanjutnya.
4.
Malaikat dan juga Ar
Ruuh -yaitu malaikat Jibril- turun pada Lailatul Qadar.
Keistimewaan
Lailatul Qadar ditandai pula dengan turunnya malaikat. Allah Ta’ala berfirman,
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ
وَالرُّوحُ فِيهَا
“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril” (QS. Al Qadar: 4)
Banyak
malaikat yang akan turun pada Lailatul Qadar karena banyaknya barokah (berkah)
pada malam tersebut. Karena sekali lagi, turunnya malaikat menandakan turunnya
berkah dan rahmat. Sebagaimana malaikat turun ketika ada yang membacakan Al
Qur’an, mereka akan mengitari orang-orang yang berada dalam majelis dzikir
yaitu majelis ilmu. Dan malaikat akan meletakkan sayap-sayap mereka pada
penuntut ilmu karena malaikat sangat mengagungkan mereka. (Lihat Tafsir Al
Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407)
Malaikat
Jibril disebut “Ar Ruuh” dan dispesialkan dalam ayat karena menunjukkan
kemuliaan (keutamaan) malaikat tersebut.
5.
Lailatul Qadar
disifati dengan ‘salaam’
Yang
dimaksud ‘salaam’ dalam ayat,
سَلَامٌ هِيَ
حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر
“Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar” (QS. Al Qadr: 5) yaitu malam tersebut penuh keselamatan di mana setan tidak dapat berbuat apa-apa di malam tersebut baik berbuat jelek atau mengganggu yang lain. Demikianlah kata Mujahid (Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 14: 407).
Juga
dapat berarti bahwa malam tersebut, banyak yang selamat dari hukuman dan siksa
karena mereka melakukan ketaatan pada Allah (pada malam tersebut). Sungguh hal
ini menunjukkan keutamaan luar biasa dari Lailatul Qadar.
6.
Lailatul Qadar adalah
malam dicatatnya takdir tahunan
Allah
Ta’ala berfirman:
فِيهَا يُفْرَقُ
كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (QS. Ad Dukhan: 4). Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya (12: 334-335) menerangkan bahwa pada Lailatul Qadar akan dirinci di Lauhul Mahfuzh mengenai penulisan takdir dalam setahun, juga akan dicatat ajal dan rizki. Dan juga akan dicatat segala sesuatu hingga akhir dalam setahun. Demikian diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak dan ulama salaf lainnya.
Namun
perlu dicatat -sebagaimana keterangan dari Imam Nawawi rahimahullah dalam
Syarh Muslim (8: 57)– bahwa catatan takdir tahunan tersebut tentu saja
didahului oleh ilmu dan penulisan Allah. Takdir ini nantinya akan ditampakkan
pada malikat dan ia akan mengetahui yang akan terjadi, lalu ia akan melakukan
tugas yang diperintahkan untuknya.
7.
Dosa setiap orang
yang menghidupkan malam ‘Lailatul Qadar’ akan diampuni oleh Allah
Dari
Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
مَنْ قَامَ
لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 1901)
Ibnu
Hajar Al Asqolani mengatakan bahwa yang dimaksud ‘iimaanan’ (karena iman)
adalah membenarkan janji Allah yaitu pahala yang diberikan (bagi orang yang
menghidupkan malam tersebut). Sedangkan ‘ihtisaaban’ bermakna mengharap pahala
(dari sisi Allah), bukan karena mengharap lainnya yaitu contohnya berbuat
riya’. (Lihat Fathul Bari, 4: 251)[1]
Ya
Allah, mudahkanlah kami meraih keistimewaan Lailatul Qadar dengan bisa mengisi
hari-hari terakhir kami di bulan Ramadhan dengan amalan sholih.
Pada
malam itu malaikat turun berbondong-bondong untuk mengintip kegiatan umat
manusia di muka buka bumi. Itu adalah suatu iradah (kehendak) Allah Swt yang
luar biasa. Pahala ibadah pada saat malam ini lebih baik dari pada ibadah 1000
bulan.
Kapankah
malam lailatul qadar turun? Tidak seorang pun yang tahu pasti, tapi Nabi
Muhammad Saw memberi petunjuk bahwa malam lailatul qadar muncul pada malam
ganjil di bulan ramadhan. Tepatnya sepuluh hari sebelum berakhirnya ramadhan
yaitu malam (21, 23, 25, 27, 29 atau malam terakhir).
Ayat-ayat
yang sangat di utamakan untuk di baca saat malam lailatul qadar adalah ayat
kursy, ayat-ayat akhir surat al-baqarah, ayat idzuljilati, surah
al-kafirun,al-iklas dan yasin. Adapun beberapa doa/amalan yang sangat baik pada
saat malam lailatul qadar seperti salat, zikir, istigfar, tasbih, tahmid,
tahlil, salawat, membaca al-qur’an dan berdoa.
Sekian
pengetahuan yang dapat saya bagikan, semoga dapat meningkatkan amal ibadah kita
di bulan Ramadan ini serta bisa menambah derajat kita di hadapan Allah Swt.
amiiiinnnnn…..
No comments:
Post a Comment