Muhammad
Ibnu al-Munkadir memiliki toko busana dengan berbagai jenis gaun yang harganya
mahal, mulai dari yang lima sampai sepuluh dirham.
Suatu
ketika, Muhammad Ibnu al-Munkadir pulang ke rumah. Toko dijaga oleh pelayannya.
Saat ada konsumen toko yang mau membeli gaun yang sebenarnya harganya lima
dirham, pelayan itu malah menjualnya dengan harga sepuluh dirham.
Ketika
hal itu diketahui oleh Muhammad Ibnu al-Munkadir, ia segera mencari si pembeli
sampai waktu yang cukup lama.
Ketika
bertemu dengan si pembeli gaun itu, Muhammad Ibnu al-Munkadir berkata,
“Pelayanku telah salah jual. Ia menjual baju kepada Anda dengan harga sepuluh
dirham. Padahal harganya hanya lima dirham.”
Si
pembeli itu berkata, “Tidak apa-apa Tuan, saya rela kok.”
Ibnu
al-Munkadir menjawabnya, “Ya, Anda rela, tetapi aku tidak rela sampai kita
sama-sama rela. Anda pilih salah satu dari tiga usulan saya! Anda ambil baju
yang senilai sepuluh dirham atau aku kembalikan uang Anda yang lima dirham itu
atau Anda kembalikan baju milik kami dan Anda menerima dirham milik Anda.”
Lelaki
itu menimpali, “Berikan kembalian lima dirham milikku saja.”
Muhammad
Ibnu al-Munkadir segera memberikan lima dirham milik lelaki itu kemudian segera
pulang. Lelaki Badui itu segera bertanya, “Siapakah orang tadi?”
“Ia
adalah Muhammad Ibnu al-Munkadir.” Laki-laki Badui itu kembali berkata, “Laa
ilaaha illallaah, orang inilah yang kami cari-cari di padang sahara sana bila
kami kelaparan.”
No comments:
Post a Comment